Teori
Pengambilan Keputusan
1. Definisi Keputusan
Keputusan
adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.
Berikut adalah
beberapa definisi keputusan menurut beberapa ahli :
a.
G. R. Terry
Pengambilan keputusan
dapat didefinisikan sebagai “pemilihan alternative kelakuan tertentu dari dua
atau lebih alternative yang ada”.
b.
Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan
adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai suatu cara bertindak
adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika
tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi
yang telah dibuat.
c.
Theo Haiman
inti dari semua
perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam
hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu yang paling efektif, berarti
penempatan unyuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.
d.
Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan
adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif
untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.
e.
Chester I. Barnard
Keputusan adalah
perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses
keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku
organisasi lebih penting dari kepentingan perseorangan.
Sumber :
2. Jenis-jenis Pengambilan
keputusan
Terdapat
beberapa jenis pengambilan keputusan. Berdasarkan keputusan yang harus diambil
oleh level manajemen di perusahaan, jenis keputusan dibagi atas :
a. Keputusan startegis
Keputusan
yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
b. Keputusan taktis
Keputusan
yang dibuat oleh manajemen menengah.
c. Keputusan operasional
keputusan
yang dibuat oleh tingkat manjemen yang paling bawah.
Berdasarkan
tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah :
a. Keputusan terprogram
Keputusan
ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi
yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti. Keputusan ini bersifat
berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk
menanganinya.
Contoh
: pemberian cuti MHS, denda peminjaman buku, PHK, penutupan rekening, pemutusan
sambungan telepon, dll.
b. Keputusan tidak terprogram
Keputusan
yang dibuat oleh manajemen menengah. Keputusan ini bersifat baru, tidak
terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk mengani
masalah ini.
Contoh
: pengembangan bisnis usaha baru, keputusan merger, pemilihan jurusan setelah
lulus SMU.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar