Sabtu, 28 April 2012

Teori Pengambilan Keputusan


Teori Pengambilan Keputusan

1.   Definisi Keputusan

Keputusan adalah hasil pemecahan masalah yang dihadapinya dengan tegas.

Berikut adalah beberapa definisi keputusan menurut beberapa ahli :
a.      G. R. Terry
Pengambilan keputusan dapat didefinisikan sebagai “pemilihan alternative kelakuan tertentu dari dua atau lebih alternative yang ada”.

b.      Harold Koontz dan Cyril O’Donnel
Pengambilan keputusan adalah pemilihan diantara alternatif-alternatif mengenai suatu cara bertindak adalah inti dari perencanaan. Suatu rencana dapat dikatakan tidak ada, jika tidak ada keputusan suatu sumber yang dapat dipercaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.   

c.       Theo Haiman
inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan unyuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah.

d.      Drs. H. Malayu S.P Hasibuan
Pengambilan keputusan adalah suatu proses penentuan keputusan yang terbaik dari sejumlah alternatif untuk melakukan aktifitas-aktifitas pada masa yang akan datang.

e.       Chester I. Barnard
Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini secara relatif dan dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi lebih penting dari kepentingan perseorangan.

Sumber :


2.   Jenis-jenis Pengambilan keputusan
Terdapat beberapa jenis pengambilan keputusan. Berdasarkan keputusan yang harus diambil oleh level manajemen di perusahaan, jenis keputusan dibagi atas :
a.   Keputusan startegis
Keputusan yang dibuat oleh manajemen puncak dalam sebuah perusahaan.
b.   Keputusan taktis
Keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah.
c.   Keputusan operasional
keputusan yang dibuat oleh tingkat manjemen yang paling bawah.

Berdasarkan tersedianya pemecahan masalah, jenis keputusan yang biasanya muncul adalah :
a.   Keputusan terprogram
Keputusan ini berkaitan dengan kebiasaan, aturan, dan prosedur. Dalam hal ini kondisi yang dihadapi semuanya dapat diketahui dengan pasti. Keputusan ini bersifat berulang dan rutin, sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya.
Contoh : pemberian cuti MHS, denda peminjaman buku, PHK, penutupan rekening, pemutusan sambungan telepon, dll.
b.   Keputusan tidak terprogram
Keputusan yang dibuat oleh manajemen menengah. Keputusan ini bersifat baru, tidak terstruktur dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yang pasti untuk mengani masalah ini.
Contoh : pengembangan bisnis usaha baru, keputusan merger, pemilihan jurusan setelah lulus SMU.

Sumber :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar